Minggu, 04 Maret 2012

Independensi Data Dalam Basis Data

Independensi data adalah sifat yang memungkinkan perubahan struktur berkas tidak mempengaruhi program dan juga sebaliknya. Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.


Independensi data memiliki dua jenis:

     Independensi Fisik
     Independensi Logis

Independensi data dapat dijelaskan sebagai berikut: Setiap tingkat yang lebih tinggi dariarsitektur data yang kebal terhadap perubahan tingkat yang lebih rendah berikutnya dari arsitektur.

Independensi Fisik: Skema logis tetap tidak berubah meskipun ruang penyimpananatau jenis beberapa data yang berubah untuk alasan pengoptimalan atau reorganisasi.Dalam skema eksternal tidak change.In ini perubahan skema internal yang mungkin diperlukan karena beberapa skema fisik ditata kembali di sini. Data fisik independcehadir dalam database yang paling dan lingkungan file di mana perangkat keras penyimpanan pengkodeanlokasi yang tepat dari data pada disk, penggabungan daricatatan, sehingga ini tersembunyi dari pengguna.

Independensi Logis: Skema eksternal mungkin tetap tidak berubah untuk perubahan yang paling dari skema logis. Hal ini sangat diinginkan sebagai perangkat lunak aplikasi tidak perlu dimodifikasi atau baru diterjemahkan.





source:

http://teguh-cahyono.blog.unsoed.ac.id/files/2010/06/basisdatabaru1.pdf
http://safrilblog.wordpress.com/2011/11/24/bab-6-database/
http://my-basisdata.blogspot.com/p/pengertian-basis-data.html

Abstraksi Data Dalam Basis Data

Abstraksi data merupakan tingkatan/level bagaimana melihat data didalam sebuah sistem basis data. 3 level abstraksi data adalah diantaranya..


1. Level Fisik (Physival Level)
Pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri dan berkompeten dalam mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian data (teks, angka, himpunan bit data, dll).

2. Level Logika/Konseptual (Conceptual Level)
Menggambarkan data apa yang sebenarnya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubunganya dengan data yang lain

3. Level Penampakan (View Level)
Untuk pemakai yang hanya membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis data yang kemunculanya di mata pemakai diatur oleh aplikasi end-user.



Gambar diatas menunjukkan tingkatan abstraksi data.


Contoh:
- sebuah kipas gantung dinyalakan dengan menekan tombol, pemakai tidak perlu mengetahui bagaimana kipas tersebut dapat berputar dan mesin apa saja yang menyala karena dapat dinyalakan hanya dengan menekan sebuah tombol


source: 
http://goenawanb.com/it/abstraksi-data/
http://id.wikipedia.org/wiki/Abstraksi_data
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Data_abstraction_levels.png

Keamanan Data Dalam Basis Data

Keamanan merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh pemakai yang tidak punya kewenangan. Dalam sebuah database, diperlukan keamanan yang sangat tinggi karena data yang ada didalam database yang sifatnya penting.


Agar seluruh data anda dapat dijaga keamanannya (agar tetap terjaga ketersediaan daan validitasnya), maka hal-hal berikut ini harus diperhatikan :
1. Penentuan pihak-pihak yang memiliki hak membaca data (informasi).
2. Penentuan pihak-pihak yang boleh memodifikasi data.
3. Penentuan pihak-pihak yang boleh menghapus data.







Contoh:


- memberi batasan kepada user untuk akses yang ada disebuah database (hanya user tertentu yang dapat mengakses semua data)
- password required untuk setiap kali login




source: http://www.michaelpaul.blogspot.com/2009/10/keamanan-data-pada-database.html

Kamis, 01 Maret 2012

Integritas Data Dalam Basis Data


Integritas data dalam pengertiannya yang luas mengacu pada kepercayaan dari sumber daya suatu sistem. Secara lebih analitik, integritas adalah “kesetiaan representasional informasi untuk keadaan sebenarnya dari objek yang mewakili informasi, dimana kesetiaan itu sendiri terdiri dari empat atribut inti yaitu: kelengkapan, ketepatan waktu, akurasi / kebenaran, dan validitas”. Konsep ini sendiri sudah banyak digunakan.
Integritas data sangat penting didalam operasi database tertentu dan umumnya pada data pergudangan dan bisnis intelijens. Karena integritas data dapat memastikan keakuratan, konsistensi, aksesibilitasi, dan kualitas tinggi dari sebuah data, sehingga sangat penting untuk mengikuti aturan pengintegritasan suatu data.
Data yang memiliki integritas identik dipertahankan selama operasi apapun (seperti bisnis transfer, penyimpanan, atau pengambilan). secara sederhana dalam istilah bisnis, integritas data adalah jaminan bahwa data konsisten, bersertifikat dan dapat dirujukkan.

Contoh: contoh dari mekanisme integritas data adalah hubungan orangtua dan anak dengan record terkait. Jika dalam catatan orangtua memiliki satu atau lebih dari catatan anak terkait semua proses integritas referensial akan ditangani oleh database itu sendiri, yang secara otomatis menjamin keakuratan dan integritas data sehingga tidak ada catatan anak bisa ada tanpa orang tua (atau disebut juga yatim piatu) dan bahwa tidak ada orangtua kehilangan catatan anak mereka. Ini juga menjamin bahwa tidak ada catatan induk dapat dihapus sementara orangtua memiliki record setiap anak. Semua ini ditangani pada tingkat database dan tidak memerlukan coding cek integritas ke dalam setiap aplikasi.

source: http://en.wikipedia.org/wiki/Data_integrity 

Integrasi Data Dalam Basis Data


Integrasi data meliputi kombinasi data yang berada pada sumber berbeda dan menyediakan user dengan tampilan terpadu untuk data-data tersebut. Proses ini menjadi sangat signifikan dalam beberapa situasi, yang mencakup domain komersial (saat 2 perusahaan harus menggabungkan database mereka) maupun secara ilmiah (mengkombinasikan hasil pencarian, misalnya dari repositori bioinformatik). Integrasi data muncul dengan frekuensi yang meningkat seperti volume dan kebutuhan untuk berbagi ledakan data yang ada.Hal ini telah menjadi fokus dari pekerjaan teoritis yang luas, dan beberapa masalah terbuka tetap belum terpecahkan. Dalam lingkaran manajemen, orang sering merujuk pada integrasi data sebagai “Enterprise Information Integration” (Informasi Integrasi Perusahaan) atau EII.
Sistem integrasi data biasanya disebut secara formal sebagai tripelGSM. G untuk global schema (skema global), S untuk set dari skema sumber yang heterogen, dan M untuk mapping (pemetaan) antara query dari sumber dan skema global. G dan S diekspresikan dalam bahasa alfabetis yang disusun oleh simbol untuk tiap hubungan respektifnya. Pemetaan M terdiri dari pernyataan antara query dari G dan query dari S. Saat user mengajukan query dari sistem data integrasi, mereka mengajukan query dari G dan pemetaannya kemudian menegaskan koneksi antara elemen di skema global dengan skema sumber.

Contoh: Misalnya terdapat sebuah aplikasi web dimana user bisa mengquery bermacam informasi disebuah kota (seperti tingkat kriminalitas, cuaca, hotel, demografik, dll). Secara tradisional, informasi-informasi tersebut harus disimpan didalam sebuah database dengan sebuah skema. Tetapi, perusahaan akan melihat bahwa informasi semacam ini akan sulit dan mahal untuk didapatkan. Walaupun terdapat sumber untuk mengumpulkan data-datanya, masih dapat terjadi duplikasi data di dalam database kriminal, website cuaca, dan data sensus.
Menggunakan integrasi data sebagai solusinya, dengan mempertimbangkan sumber eksternal seperti tampilan material dari media skema virtual, dan hasilnya “integrasi data virtual”. Artinya, pengembang aplikasinya membangun sebuah skema virtual (skema yang termediasi) ke arah model jawaban yang paling mendekati keinginan user mereka. Selanjutnya, mereka mendesain “pembungkus” atau adapter untuk masing-masing sumber data, seperti database kriminal dan website cuaca. Adapter-adapter ini dapat dengan mudah merubah hasil dari query lokal (yang dikembalikan oleh masing-masing website atau database) kedalam bentuk yang mudah diproses untuk solusi integrasi data. Bila aplikasi-user query skema dimediasi, solusi data integrasi mengubah query ini ke dalam query yang sesuai sumber data masing-masing. Akhirnya, database virtual akan menggabungkan hasil dari querynya sebagai jawaban dari permintaan user tersebut.

Senin, 27 Februari 2012

Berbagi Data Dalam Basis Data

Sharing: database dapat diatur untuk dapat sharing multiple user dan program untuk mengakses database secara bersama-sama.

Data yang disimpan didalam basis data tidak secara umum dipegang semata-mat untuk digunakan oleh seseorang. Suatu basis data secara normal diharapkan bisa diakses oleh lebih dari satu orang, dan mungkin pada waktu yang sama.
Oleh karena itu, basis data siswa mungkin bisa diakses oleh anggota yang bukan hanya akademis,tetapi juga staf administrative.

Didalam sebuah DBMS, data bisa di share dengan orang yang terdaftar dalam suatu kelompok basis data. DBA (Data Base Administrator) akan memanage datanya dan memberi wewenang kepada user untuk mengakses data. Para user yang terdaftar bisa mengakses bagian dari informasinya secara serentak dan bersama-sama. User juga bisa membagi banyak data. Demikianlah, data dari basis data yang sama bisa di share antara aplikasi yang berbeda.


Contoh: Data penjualan di sebuah toko buku bisa diakses oleh pengontrol persediaan dan sistem informasi manajemen perusahaan.





source: http://www.blurtit.com/q287238.html